This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 20 Oktober 2019

MAHASISWA

Menjadi seorang mahasiswa adalah sebuah kesyukuran bagi kita sebab di luar sana ada banyak kawula muda yang ingin menjadi seperti kita namun tak mampu . Mungkin karena faktor ekonomi yang menutut mereka untuk mengurungkan niatnya ataupun ada hal-hal lain di sisi ruang tertentu.

Dalam berbagai pandangan, mahasiswa didaulat sebagai kawula muda yang memiliki intelektualitas dalam dirinya yang selaras dengan perbuatannya. Apakah itu hanya sebuah mitos? Entahlah. Namun sejatinya hal itu menjadi keharusan untuk kemudian kita buktikan secara bersama bahwasanya pandangan itu benar adanya.

Mahasiswa dalam keseharian dan aktivitasnya di  kampus adalah melakukan proses pendidikan dan pembelajaran, dididik dan diajar yang tentunya mengarah pada perubahan pola pikir dan perilaku positif. Tentunya berangkat dari hal itu sehingga pandangan tersebut tercipta .

Kita percaya bersama mahasiswa adalah harapan bangsa didaulat sebagai penerus estafet kepemimpinan serta keberlangsungan negara dan tentunya itu merupakan tugas yang tidaklah ringan sebab nasib bangsa dan negara kedepan ada di pundak kita . Apakah kita mampu memikul itu? Jawabannya ada pada diri kita masing-masing.

Dalam catatan sejarah telah banyak goresan kisah-kisah heroik mahasiswa dalam membuktikan eksistensinya mulai dari perjuangan dalam orde lama hingga runtuhnya orde baru . Namun semua itu telah menjadi sejarah dalam catatan juang mahasiswa.

Jhon the pow

Kamis, 08 Agustus 2019

Razia Buku = Aktualiasasi Kebodohan

Revolusi Indonesia lahir oleh tokoh-tokoh dengan pemikiran yang luar biasa, di antaranya Soekarno, Tan Malaka, Muh. Hatta, dll.

Banyak buku-buku yang memuat tentang mereka, baik dari segi biografi dan juga dari segi pemikiran. Namun anehnya, banyak razia terhadap buku yang ditulis oleh tokoh-tokoh tersebut karena dianggap berhaluan kiri. Tindakan tersebut dilakukan berdasarkan TAP MPRS Nomor XXV tahun 1966.


Sejak keluarnya putusan Mahkamah Konstitusi pada tahun 2010, razia buku atau pengamanan barang-barang secara sepihak tak lagi diperkenankan dan harus melalui proses pengadilan.

Tindakan yang dianggap oleh pemerintah sebagai jalan untuk mencegah penyebaran pemahaman Marxisme dan leninisme ini justru menjadi tindakan yang membatasi pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap negerinya sendiri.

Perlahan namun pasti budaya literasi masyarakat Indonesia, khususnya pemuda semakin berkurang, ditambah dengan keadaan Indonesia yang kini tengah berada dalam fase kritis minat baca, sehingga aktualisasi kebodohan akan tercipta.

Wallahul Muwafiq Ilaa Akhwamit Thariq

Senin, 29 Juli 2019

Mengapa Harus Gabung Organisasi Eksternal Kampus?

Mengapa Harus Gabung Organisasi Eksternal Kampus?





Dalam dunia kampus, Mahasiswa diperhadapkan oleh mata kuliah sesuai dengan jurusannya masing-masing, sehingga perlahan namun pasti mahasiswa digiring oleh dosen anti kritik menjadi hedonis dan apatis terhadap lingkungan sosial. 

Organisasi Mahasiswa Eksternal Kampus (OMEK) antara lain; PMII, HMI, IMM, KAMMI, GMNI, GMKI, PMKRI, KMHDI, LMND, dll, merupakan organisasi yang hadir sebagai wadah bagi kaum mahasiswa yang secara umum untuk merangsang kepekaan sosial serta karakter kepemimpinan.

Mahasiswa yang tergabung di salah satu OMEK akan mendapatkan ilmu baru yang tidak terdapat di bangku perkuliahan dan juga akan memberikan banyak dampak positif. Sejatinya, mahasiswa sebagai kaum intelektual dituntut agar mampu menghadirkan solusi di setiap permasalahan yang hadir di tengah-tengah masyarakat, sekaligus mengimplementasikan ilmunya secara langsung.

Mahasiswa yang aktif di organisasi yang mempunyai jaringan nasional, bahkan internasional, maka ia tidak hanya memandang dunia dari kampusnya, tetapi bisa memandang dunia dari alam atau lebih luas.

Pesan saya sebagai penulis jika kelak kalian bergabung dengan OMEK adalah "Jangan pernah merasa dimanfaatkan oleh organisasi tapi merasalah bahwa kalian bermanfaat untuk organisasi".

Wallahul muwafiq ilaa akhwamit thariq.